Tidak Menggunakan Modal Duit? Mana Mungkin...

Ide Bisnis

   Sebelum kita memikirkan modal usaha, awalnya kita harus menentukan mau usaha di bidang apa terlebih dahulu, nih. Bahasa kerennya "ide bisnis". Kalau melihat sekeliling kita, sebenarnya tidak ada ide bisnis yang tidak bisa menjadikan pengusahanya jadi jutawan. Coba lihat sampah, misalnya. Semua orang sepakat bilang bahwa barang ini "jijik" dan sudah tidak bernilai lagi, makanya dibuang. Tapi, di tangan pengusaha sampah itu bisa jadi uang. Hebat, kan? Semua ide bisnis itu baik dan halal, bahkan "mencontek" ide bisnis para pendahulu kita yang sudah sukses (mudah-mudahan kita segera menyusul). Yang paling keren karena kita anak muda sehingga usahanya tidak boleh jauh-jauh dari dunia anak muda. Soalnya, yang paling kita kuasai kan keinginan dan kebutuhan dunia anak muda. Lebih sip lagi kalau kita mencari lokasi di tempatnya anak muda beraktifitas, misalnya kampus, seklah, ataupun di pusat keramaian.

 A. Manfaatkan Hobi Kita

   Ini dia bisnis paling nikmat dan menyenangkan. Kebayang kan sudah menjalani hobi kita yang menyenangkan dan mengasyikan plus menghasilkan lagi. Weleh.. weleh, mantap banget!

   Hobi Nonton Film, Buka rental VCD/DVD 

   Setelah capek sekolah/kuliah seharian, paling enak ya, refreshing, nonton film terbaru. Tapi karena duit pas-pasan, kiriman dari bank "ortu" belum pada datang, So, para orang muda biasanya memilih menonton VCD yang murah meriah daripada pergi ke bioskop.

   Hobi Jalan-jalan, Buka bisnis Kurir, Antar Jemput, Guide Wisatawan 

   Punya kendaraan yang diamanahi ortu atau warisan dari simbah??? Selama ini kebanyakan menganggur atau malah hanya memakan habis anggaran bulanan karena harus beli bensin atau servis rutin? Saatnya kendaraan diubah menjadi mesin pencetak uang. Gimana caranya?? Ya, buka usaha kurir atau bahasa kerennya ekspedisi. Saat ini banyak ekspedisi besar yang memilih mengandeng ekspedisi lokal sebagai rekanan untuk efisiensi. Nah, kita masuk saja sebagai rekanan atau yang paling simpel survei saja teman-teman satu sekolah atau kampus yang membutuhkan jasa pengiriman barang atau surat dalam kota yang bisa memakai jasa kitAlternatif lain bisa mencari anak tetangga atau anak guru/dosen kita yang kebingungan mengantar jemput anaknya ke sekolah, langsung saja beri tawaran jasa kita. Alternatif terakhir jadi guide wisatawan. Kalau bahasa asing kita OK, bolehlah menerima wisatawan asing (fee-nya lebih gede, karena terbiasa memakai dolar). Kalau hanya menguasai dua bahasa: bahasa Indonesia dan bahasa daerah, melayani wisatawan mancanegara sangatlah keren.

   Hobi Makan, Buka Bisnis Warung Makan 

    "Lho, kok bisa gitu, bukannya yang hobi masak yang buka bisnis warung, ko malah yang hobi makan?"

   Yap, untuk anak muda yang mau bisnis warung makan memang disarankan yang hobi makan, karena radar sensitifitas makanan enak atau tidak lebih tinggi karena seringnya makan di berbagai tempat dan tahu betul selera anak muda. "Trus, yang masak nanti siapa?" Wah, begitu saja kok repot... Tinggal rekrut crew yang bisa masak, selesai perkara. Yang membuat bisnis warung makan ini selalu menarik dan prospek karena makan merupakan kebutuhan pokok manusia, termasuk anak muda.

   Hobi Bermain Games, Buka rental PS atau Games Online 

   Salah satu sarana liburan segala usia terutama anak muda, ya, main games. Tidak peduli anak sekolahan maupun anak kuliahan, semua doyan main games. Gawatnya, games ini mengandung zat addictive/nikotin yang bisa membuat orang ketagihan.

 B. Manfaatkan Keahlian/Skill

   Pernah punya pengalaman mengerjakan suatu aktifitas yang selalu mendapatkan hasil baik dan selalu dijadikan "jago" atau andalan teman untuk mengerjakannya ketika kerja bersama? Misalkan di waktu kerja kelompok, terus pas sesi presentasi selalu diserahi teman-teman satu kelompok untuk presentasi hasil kerja. Nah, itu namanya keahlian/skill ngomong di depan orang banyak yang kita miliki (bahasa kerennya public speaking). Berita gembiranya keahlian kita ini bisa jadi usaha. Wuih, seru ya?

   Skill Menggambar, Buka Usaha Desain Grafis 

   Perusahaan-perusahaan kelas nasional sekarang lagi gencar-gencarnya membangun citra perusahaan lewat tampilan grafis (media iklan yang memadukan tatanan gambar dan kata-kata). Kalau kita cukup PeDe (percaya diri), masukan saja penawaran kita kesana. Kalau belum PeDe, masih ada kawan-kawan UKM yang punya hasrat yang sama tentang desain grafis. Yang pasti fee-nya belum bisa sebesar perusahaan besar, tapi In Syaa Allah cukup besar. Kalau masih belum PeDe lagi, "tembak" saja organisasi-organisasi di sekolah atau di kampus kita sebagai klien. Walaupun pakai harga "kawan", tapi bagus banget untuk mengumpulkan portofolio didepan.

   Skill Menulis dan Membaca, Jadi Penulis Buku, Artikel, atau Penerbit 

   Mau berbisnis menghasilkan sekaligus dapet pahala amal jariyah (pahala yang terus mengalir meskipun kita sudah meninggal)??? Ya, jadi penulis salah satunya. Karena dengan menulis (asal yang ditulis adalah ilmu yang bermanfaat, seperti artikel ini misal, hehehe..), kita berbagi ilmu dengan orang lain. Jika diterapkan dan akhirnya membawa manfaat akan mendatangkan pahala, baik bagi pelaku maupun yang membagi ilmunya (sang penulis). Terus jika tulisannya disukai kemudian jadi best seller(semoga artikel ini termasuk, Aamiin ya Allah), sang penulis juga dapat royalti, artinya rezekinya bertambah. Alternatif yag lain adalah menjadi penulis artikel di koran harian, majalah mingguan, ataupun bulanan. Alternatif berikutnya adalah jadi penerbit. Tugasnya mengumpulkan penulis-penulis muda yang berbakat tapi belum ada link ke penerbit besar. Kita bisa bantu mengatur percetakannya dan penyebaran ke toko-toko buku untuk dijual. Jika ada yang terjual, maka sang penerbit Juga mendapat bagian. Ayo, bersama kita cerdaskan bangsa!

   Skill Berbicara di Depan Publik, Buka Usaha Lembaga Training 

   Saat ini semua sekolah dan kampus sedang giat-giatnya menambah soft skill, terutama tentang motivasi aktivitas harian baut siswa dan mahasiswa. Tinggal divariasikan materi apa yang mau diberikan, misalnya tetang motivasi belajar, mungkin yang berhubungan dengan spiritual, atau tentang semangat menjadi entrepreneur. Semua peluang masih terbuka lebar mengingat jumlah pengguna jasa training begitu banyaknya, sedangkan vendor penyedia jasa masih bisa dihitung dengan jari di setiap kota.

   Skill Ketik Cepat, Buka Usaha Jasa Ketik Kilat 

   Semua tugas anak sekolah dan kuliah pasti diketik komputer. Karena jenis tugas yang banyak sekali dan waktu pengumpulan yang mepet, diperlukan kemampuan ekstra untuk mengetik secara sepat, yang biasa disebut "skill ketik 10 jari". Nah, zaman ini jarang sekali yang menguasai skill ini, bahkan mereka tidak sempat mengetik sendiri karena harus membagi waktu dan tenaga untuk mengerjakan tugas yang lain. Jadi, alternatif mencari jasa pengetikan yang cepat. Mantapnya lagi mereka mau bayar lebih karena keterdesakan waktu.

   Skill Berbahasa Asing, Buka Usaha Jasa Terjemahan Bahasa Asing 

   Bahasa asing bagi sebagian besar anak muda jadi momok yang menakutkan. Padahal, nyatanya sekolah dan kuliah zaman sekarang tidak bisa lepas dari bahasa asing. Hampir semua buku-buku referensi yang dipakai justru memakai bahasa asing, terutama bahasa inggris. Bahkan, ada yang harus mengumpulkan tugas dalam bentuk bahasa asing. Nah, ini nih, peluang untuk kita-kita yang doyan belajar bahasa asing untuk menawarkan jasa translate bahasa asing ke bahasa Indonesia atau sebaliknya.

   Skill Ngutak-atik Komputer, Buka Usaha Servis dan Perakitan Komputer 


   Semua orang muda saat ini sudah familiar memakai komputer. Sebagian besar dari mereka bahkan mempunyai komputer sendiri. Tapi, tidak semua orang, bahkan hanya sedikit yang paham seluk-beluk dalamnya komputer. Akibatnya, ketika komputer kesayangan tiba-tiba nge-hang, bingung deh. Nah, saatnya kita datang sebagai pahlawan penyelamat yang memperbaiki komputernya. Efeknya, pasti dibayar. Oke, kan?

   Skill Pintar Mata Pelajaran/Mata Kuliah, Buka Usaha Les Privat 

   Tidak semua anak sekolahan atau kuliahan langsung "donk" alias paham ketika diajari guru/dosen di kelas. Mereka butuh waktu mengulang dan mengingat kembali pelajaran yang diajarkan. Untuk efektifnya, mereka butuh orang lain yang lebih intens dan enak komunikasinya sebagai pendamping atau bahasa kerennya guru les. Bagi kita yang merasa diberi kelebihan oleh Allah daya tangkap dan daya ingat serta kesabaran dalam menyampaikan materi sekolah atau kuliah, segera deh ambil kesempatan ini.

 C. Manfaatkan "Orang Lain"...

   "Tapi, saya ini tidak ounya hobi yang menonjol, apa lagi skill? Wah, standar banget skill saya, terus saya bisnis apa ya?" Jangan bersedih, Kawan. Jika ada kemauan, maka pasti ada jalan. Kenyataan di lapangan jika mau berbisnis harus ada yang bisa jualan. Nah, walaupun kita tidak punya hobi yang langka dan tidak punya skill yang menonjol tapi kita mahir "jualan", maka selesailah sudah masalahnya. Kita tinggal mencari orang yang punya modal hobi ataupun skill menonjol untuk menjadi rekanan usaha, tinggal perjanjian keuntungannya berapa persen.

 D. Manfaatkan "Masalah Orang Lain"

   Umumnya masalah itu bagi orang lain harus dihindari. Sedangkan bagi kita yang pengusaha justru harus mencari masalah orang lain untuk dibantu mencari solusinya. Soalnya, dibalik masalah pasti ada peluang usaha. Karena itu, mulai sekarang silahkan hunting masalah orang lain. Tapi, ngomong-ngomong, masalah anak muda apa saja yang bisa dijadikan peluang usaha?

   Masalah Baju Kotor, Buka Usaha Laundry 

   Mencuci baju termasuk aktivitas yang memakan waktu lama, belum lagi biaya yang dikeluarkan kalau mau pakai mesin cuci sendiri. Kebayang deh, ribetnya buat anak muda dengan seabrek aktivitasnya. Solusi praktisnya, ya, minta dicucikan oleh jasa pencucian. Kalau kita punya modal cukup untuk beli mesin cuci sendiri itu mantap. Kalau belum punya, ya, kita kerjasama dengan pihak laundry yang sudah ada sebagai agen mereka yang mengambil dan menerima pesanan. 

   Masalah kehabisan Pulsa HP, Buka Usaha Voucher Pulsa 

   Pulsa telepon punya kedudukan yang sama pentingnya dengan makan nasi dan beli alat tulis. Semua anak muda pasti butuh pulsa dan pinginnya yang bisa dibeli setiap saat dan kapan saja dibutuhkan. Ambillah kesempatan itu! Hanya dengan bermodalkan satu HP dan chip isi ulang semua operator, kita sudah resmi jadi juragan pulsa.

   Masalah Tidak Punya Fasilitas Internet, Buka Usaha Warung Internet (War-Net) 

   Saat ini, internet is everything bagi anak muda. Dengan internet, kita bisa mencari bahan untuk tugas sekolah/kampus, bisa refreshing dengan download musik terbaru, bahkan bisa jadi ajang silaturrahim dengan teman atau saudara. Faktanya, tidak semua orang mampu membeli fasilitas nge-net secara mandiri (berlangganan langsung dengan operator).

   Masalah Motor Kotor, Buka Usaha Cuci Motor 
   Jumlah motor di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat tajam. Bahkan, kalau dirata-rata hampir semua orang punya sepeda motor. Lihat saja sekolah-sekolah, kampus-kampus, parkiran, selalu penuh sesak dengan motor. Di era yang serba praktis ini, semua orang tidak mau repot. Yang penting motor terlihat bersih tidak ada masalah walaupun harus mengeluarkan uang, apalagi ketika musim hujan.


Jadi Makelar Sukses!!!   

   Mau tahu cara yang paling ampuh untuk menjadi pengusaha tanpa modal uang yang gede, tidak perlu pengalaman usaha yang seabrek, dan pasti cespleng langsung diwisuda jadi pengusaha? Cukup satu kata sakti, eng.. ing.. eng.. jualan. Jualan??? Iya, jualan. Jangan meremehkan pekerjaan yang satu ini, karena kalau boleh jujur se-gede apa pun perusahaan, dibidang apa pun juga, inti pekerjaannya, ya, jualan. Sebut saja pertamina, pekerjaan utamanya, ya, menjual minyak. Kalau belum puas, kita tengok lagi McDonald. Kerjanya, ya, jualan ayam goreng. Belum mantap lagi??? Kita lihat Indosat. Kerjanya, ya, jual pulsa. Nah, benar kan, perusahaan yang gede-gede saja pekerjaan wajibnya berjualan, apalagi yang mau belajar menjadi pengusaha, hukumnya naik jadi fardu'ain (baca: wajib banget). Jualan barang apa saja dari usaha yang ingin ditekuni.

   "Tapi, saya kan tidak berbakat menjadi penjual??" Don't worry be happy, Kawan! Setiap manusia diciptakan Allah pada dasarnya penjual ulung dan tidak terasa kita sudah berhasil jualan banyak banget. Mau bukti?? Coba ingat-ingat lagi, seberapa sering kita merayu orang tua untuk memberi uang jajan lebih ketika kita sedang rajin-rajinnya mengerjakan tugas rumah, ketika dapat ranking saat naik kelas, atau ketika menang lomba? Hasilnya, rayuan ktia berhasil dan uang tambahan pun didapat. Begitu juga saat masuk sekolah SD, SMP, SMU, bahkan saat kuliah kita berhasil jualan "diri" kita dengan NEM yang baik, catatan kepribadian yang ciamik, sehingga kita yang dipilih bukan yang lain. Kalau buat kawan-kawan yang sudah menikah, ketika melamar anaknya orang untuk jadi istri atau suami, kita berhasil meyakinkan calon pasangan dan mertua untuk memilih kita, bukan yang lain. Dengan keberhasilan meyakinkan orang inilah sebenarnya tanpa disadari kita sudah berhasil "jual diri" dengan baik dan nyatanya laku, banyak yang berminat, kan? Nah, kalau menjual diri sendiri saja sudah sukses luar biasa, apalagi kalau jual barang lain, pasti lebih bisa. Enaknya berjualan kits tidak harus membuat barang sendiri untuk dijual. Kalau masih awal-awal, baiknya ambil saja barang orang lain untuk kits jualkan kembali. Resiko kerugiannya lebih kecil Dan peluang dapat keuntungan tetap ada. Bagaimana caranya agar orang mau beli barang yang kita punya?

1. Buat Mereka Percaya Pada Sang Penjual

   Kepribadian si penjual sangat berpengaruh pada kepercayaan si pembeli karena pasti ada kecurigaan di awal, jangan-jangan barangnya tidak vagus, harganya kemahalan, cepat rusak, dan sebagainya. Nah, kalau yang menawarkan/si penjual sudah kita kenal dengan baik, maka kecurigaan bisa dikurangi, bahkan dihilangkan karena si pembeli berpikir tidak mungkin dia dibohongi karena seeing bertemu. Toh, kalaupun barangnya jelek, bisa komplain secara mudah. Saran awal kalau mau jualannya sukses, coba deh tawarkan ke orang-orang yang kits kenal, misalkan keborang tua, saudara, keluarga, ataupun teman-teman satu gank, in Syaa Allah dijamin pasti dibeli (busa karena memang barangnya bagus atau tidak tega melihat muka melas kita). "Terus, kalau kita menawarkan ke orang yang belum kita kenal, bagaimana?" Kuncinya mudah saja. Kesan pertama harus menggoda, selanjutnya tetap menawarkan barang dagangan.

   Penampilan Harus Menyenangkan 

   Semua orang senang dengan hal-hal yang indah, seperti wajah yang indah (makanya SPG-SPG dipilih yang cakep). Kalau kebetulan wajah kita tidak masuk kategori indah (jangan sedih, banyak temannya kok, hehehe..), minimal senyum dipasang terus dan wajib mandi. Berikutnya pakai baju yang indah, tidak mesti mahal yang penting matching warnanya, bersih kondisinya (wajib dicuci), dan tidak menimbulkan bau yang membuat dahi plus hidung mengkerut-bau mulut, bau badan, bau kaki misalnya, wajib beres (baca: tidak bau).

   Cari Kesamaan 

   Semua orang paling nyaman kalau bertemu dengan orang yang mempunyai kesamaan. Ini bisa menjadi topik yang seru abis untuk dibahas karena bisa mencari kesamaan daerah asal, kesamaan sekolah asal, kesamaan hobi, atau kesamaan teman mungkin.

   Semangat 

   Satu kata yang paling indah didengar oleh setiap orang adalah namanya sendiri. Karena itu, tanyalah sejak awal siapa nama calon pembeli kita dan sebutkan dengan benar di depan mereka. Jangan lupa, pakailah subjek kalimat dengan namanya.

   Jadilah Pendengar yang Baik 

   Satu topik yang paling gemar dibicarakan oleh orang lain adalah tentang dirinya sendiri karena memang itulah topik pembicaraan yang dikuasai. Jangan terlalu mendominasi pembicaraan. Jadilah pendengar yang baik dengan menatap wajahnya (terutama di daerah segitiga antara kedua mata dan dagu). Sesekali mengangguklah sebagai tanda bahwa kita memperhatikan. Terakhir, ajukanlah pertanyaan yang menyebabkan dia menjelaskan sesuatu, usahakan menghindari yes/no question.

2. Melalui Branding

   Masih ingat iklan minuman kesehatan yang bintang iklannya juara tinju dunia dari Indonesia dan sesepuh dari Yogyakarta yang mendadak terkenal ketika Gunung Merapi meletus? Di situ digambarkan sang atlet bisa jadi juara karena minum minuman ini secara rutin. Begitu juga si embah yang tetap bugar dan bisa menaklukkan gunung meletus karena rajin minum minuman ini. Ini kemudian menjadi sensasi bagi yang meminumnya, serasa punya badan fit, stamina juara layaknya sang atlet tinju dan bisa segar terus sampai tua seperti si embah. Hebatnya, sensasi inilah yang kemudian menggerakkan kita untuk membeli produk ini tanpa mengecek komposisinya, khasiat sesungguhnya, bahkan kadang izin Departemen Kesehatan pun terlewatkan. Sensasi ini jika dipertahankan terus-menerus akhirnya menjadi brand. Sarannya, segeralah membuat sensasi yang ingin diciptakan dari produk kita. Cara yang paling ampuh adalah membuat sensasi produk dengan mengkontrak orang yang dikenal (bahasa jawanya public figure) sebagai ikon produk, tidak harus artis yang penting mewakili sensasi produk yang ditawarkan. Cara yang kedua lebih murah. Informasikan saja produk kita ke semua orang yang kita kenal terutama yang tipe dan hobinya suka woro-woro (baca: menyebarkan) ke yang lain, ibu rumah tangga misalkan. Nah, kalau bisnis kita masih kecil, mana mungkin menyewa artis untuk menjadi brand usaha kita. Nah, kita tinggal cari saja pelanggan yang mempunyai massa atau punya figur yang bisa kita umumkan ke banyak pihak bahwa beliau adalah pelanggan kita.

   Tahun 2000-an produk motor asal Chine bedol desa gede-gede-an ke Indonesia dengan harga yang miring, bahkan hampir "membanting" segala, ditambah dengan bentuk body yang mirip sekali motor asal jepang, sempat membuta orang kepincut. Namun, ketika satu tahun berjalan, mulai deh bermunculan keluhan. Parahnya ysng mengeluhkan hampir semua pemakai dengan masalah yang beragam. Sejak saat itu orang alergi kalau memilih motor buatan China. Orang akan menganggukkan kepala jika disodori motor buatan Jepang. Mind set orang Indonesia lebih percaya kualitas barang jika yang membuat adalah perusahaan yang sudah teruji. Karena itu, Jika kita ingin menjual barang, cek dulu perusahaan itu memang ada dan punya produk yang telah teruji, kalau perlu lengkapi dengan hasil uji lab atau sertifikasi serta pengaa yang pernah diperoleh, misalkan. Itu semua akan membantu kredibilitas perusahaan asal dan otomatis peluang barang terjual menjadi besar.

   Belajar Menguasai Marketing 

  • Bawa selalu produk sampel, brosur, dan kartu nama kemanapun kamu pergi. 
  •  Selalu membicarakan usaha kita bila bertemu siapa saja.
  • Mempelajari kompetitor atau usaha yang sudah sukses, intip resepnya.
  • Ikuti pelatihan penjualan atau usaha yang bisa membuat kamu berkembang.
  • Ikut Komunitas TDA (itu komunitas pengusaha, promosi gratis nih ga dibayar...)
  • Tawarkan kepada orang-orang terdekat dulu, lalu minta referensi orang-orang terdekat mereka.

3. Jurus Sakti Jualan 

   Walaupun kebanyakan orang menganggap menjual itu susahnya minta ampun, tapi ada lho yang jadi jawara dalam dunia penjualan. Namanya Om Joe Girard. Barang yang dijual si om ini bukan barang yang remeh dan mudah dijual. Bukan pula barang kebutuhan primer, misalkan sembako. Mobil, ini dia yang dijual si om. Hebatnya, si om pernah mencatatkan dirinya pernah menjual 365 mobil dalam setahun. Wow, artinya dalam satu hari berhasil menjual satu mobil. Hebat, kan?!! Hebat!! Nah, karena si Om Joe Girard ini orangnya baik hati, tidak sombong, dan rajin menabung lagi, makanya ia mau berbagi ilmu saktinya. Are you ready??? Yuk!

   1. Catat Semua Kenalan yang Kita Punya

   Berdasarkan penelitian, setiap diri kita punya potensi kenalan 200 sampai dengan 500 orang selama hidup. Buktinya, kalau kita pernah menghadiri pernikahan kerabat atau teman, coba deh, iseng-iseng hitung berapa undangan yang hadir? Rata-rata 200 s.d 500 orang. Oke deh, kita ambil rataan yang paling bawah, yaitu dua ratus orang. Masih bingung gimana mendapatkan dua ratus orang? Coba ingat-ingat waktu kita sekolah TK, SD, SMP, SMU, bahkan waktu kuliah, kita pasti punya teman, kan> Mereka bisa teman sekelas, seorganisasi, se-gank, atau apalah itu. Plus, seluruh saudara dan keluarga yang kita punya, mau saudara dekat sampai saudara jauh nan jauh di mato tidak masalah. Nah, coba diingat-ingat semua kemudian catat namanya satu per satu. Tidak perlu resah kalau belum tahu nomer teleponnya. Langsung saja bertanya ke mbah facebook atau nanya teman lain yang sejenis yang kita kenal. Mereka inilah calon pembeli potensial kita dan kemungkinan mereka akan membeli dalam jumlah besar karena mereka sudah mengenal kita.

   2. Buat Janji Ketemu

   Setelah mendapatkan kontak yang bisa dihubungi, entah nomer HP atau alamat email, segeralah menghubungi. Kalau ada pulsa, langsung telepon paling efektif sebab bisa langsung komunikasi timbal-balik dan ekspresi suara bisa menambah keakraban. Kalau tidak ada, via email atau chatting bolehlah, tapi kelemahannya masih ada orang yang belum familiar dengan internet saat ini. Yang terakhir, bisa via SMS, tapi ini direkomendasikan sebagai alternatif terakhir karena keterbatasan kapasitas SMS menyebabkan pesan kemungkinan tidak pas ditambah dengan resiko SMS tidak masuk. Wuih, bisa-bisa lumutan menunggu balasannya. Pesan utama yang harus disampaikan adalah kita ajak mereka ketemuan. Di awal jangan bahas produk dulu, bilang saja kalai kita mau silaturahim dan kangen-kangenan. Buatlah waktu janjian yang jelas dan tidak merepotkan si pembeli. Sarannya, biar lebih akrab janjian saja di rumah makan.

   3. Pertemuan yang Mengesankan

   Ini dia saat yang ditunggu-tunggu, persiapkan dan kuasai komunikasi empati. Usahakan sebelum waktunya, minimal tepat waktu, deh. jangan pernah terlambat karena ini akan mengesankan kita tidak pernah menepati janji. Kalau sudah bertemu ngobrol dulu topik yang lain, bisa nanya aktivitas selama ini ataupun sambil mengenang masa-masa sekolah. Nah, kalau sudah "nge-tune" itu tandanya bisa ketawa bareng dan suasana sudah akrab. Di-ending baru tawarkan barang yang mau kita jual. Tidak usah berlama-lama, cukup 15 menit untuk menawarkan produk kita. Jangan terlalu memaksa untuk dibeli langsung saat itu juga. Untuk menjaga suasana tetap nyaman, tutup kembali pembicaraan dengan topik-topik mengenang masa-masa sekolah. Jangan lupa, diakhir bisa diberi kartu nama sebagai tanda pengingat tentang kita.


   4. Benar-benar Jualan

   Sampai deh pada saat yang paling vital, yaitu memastikan barang kita terjual. Ini bisa dilakukan pada saat ketemuan pertama kalau respon costumer positif, mereka terang-terangan bahwa sedang mencari barang ini dan cocok dengan tipe yang kita tawarkan, ditambah harganya masuk akal. So, terjadilah transaksi jual beli. Mudah, kan? "Tapi, itu sih bagian cerita enaknya. Kalau ternyata dia tidak respect, gimana???" Betul.. betul.. betul.. Penjual yang keren selalu menyiapkan planning B, C, sampai Z untuk berjaga-jaga. Kalau saat ketemuan pertama dia belum respect, maka beri dia kesempatan untuk memikirkan kembali di rumah. Bawakan dia brosur atau katalog, bahkan contoh barang kalau memang bisa untuk dijadikan bahan pertimbangan di rumah. Tawarkan waktu untuk ketemuan lagi. Biarkan dia yang menentukan tapi kita yang memberi piihan waktunya, misal, "Mbak, bisa ketemu lagi kapan nih, pas ada waktu senggang? Apa bisa hari Sabtu atau Senin minggu depan???" Jika ekstremnya sampai ketemuan yang ke-2, ke-3, dst ternyata dia belum memutuskan untuk membeli barang kita, jangan sedih dulu. Jangan buru-buru memutuskan hubungan dengan dia dengan cara mengeluarkan sumpah serapah yang tidak jelas. Berpikir positif saja. Mungkin kali ini dia memang tidak membutuhkan dan memang tidak ada anggaran untuk membelinya. Yang penting kan dia sudah dapat informasi tentang produk kita dan sudah tahu ada kenalannya yang bisa dipercaya ternyata juga menyediakan barang itu. Siapa tahu lain waktu yang akan datang dia butuh atau ada kenalannya yang lain yang  butuh bisa langsung menghubungi kita lagi. Terus kitanya, ya, mencoba lagi kenalan yang lain (masih ada 199 kenalan lagi, lho...). Ulangi jurus kedua sampai keempat.

   5. Servis "Plus-plus"

   Kalau produk kita sudah terjual bukan berarti tugas kita selesai. Tugas kita belum selesai, Kawan. Sebagai penjual yang yahud, kita harus memberikan servis "plus-plus". Iniilaha yang membuta pembeli "ketagihan" membeli dari kita walaupun di luar sana banyak "godaan" dari penjual lain yang menawarkan harga lebih miring tapi dengan servis yang standar banget. Servis plusnya apaan, nih? Yang pasti harus memuaskan si pembeli tapi tetap positif lho, ya. Ini dia servis "plus-plus" yang bisa kita terapkan.

   Misalnya mengantar sendiri barang yang dibeli ke tempat si pembeli dan memastikan barang yang diantar sesuai dengan pesanan yang kita janjikan.

   Teleponlah tiga hari atau paling lambat satu minggu kemudian untuk menanyakan kesannya setelah memakai barang kita dan tanyakan apakah ada kendala pemakaian barang. Jika ada, maka tanyakan kesediaan kita untuk membantu hingga kendala itu selesai.

   Kirim kartu ucapan "selamat" setiap bulannya untuk perayaan hari-hari spesial umum, misalnya untuk bulan Januari "Selamat Tahun Baru", Bulan Agustus " Selamat Hari Raya Kemerdekaan", dan perayaan yang lainnya. Ini sangan efektif sebagai pengingat keberadaan kita yang menjual barang apa dan dapat dikontak ke nomer berapa.

   Kirim kartu ucapa "selamat" yang spesial karena setiap orang punya saat istimewa dalam hidupnya, misalnya hari ulang tahunnya, ulang tahun pernikahan, dapat penghargaan, anaknya baru lahir, dan sebagainya. Sifat dasar manusia senang diperhatikan dan akan sangat sensitif saat hari yang membuatnya bahagia ada orang lain yang memberikan ucapan "selamat" kepadanya. Efeknya, hubungan kita tidak hanya sekedar jual beli saja, tapi masuk ke ranah emosional. Ranah inilah yang sering menjadi pertimbangan terbesar untuk memutuskan seseorang beli atau tidak terhadap suatu barang.

   6. Minta referensi

   Jika pembeli sudah puas dengan barang dan servis kita, maka secara suka rela dan senang hati ia pasti akan bercerita kesemua kenalannya. Alhasil, kita dapat tenaga marketing gratisan dan lebih sakti daripada kita, karena orang akan lebih percaya carita pembeli yang puas daripada rayuan sang penjual. Nah, ini kesempatan bagi kita untuk menambah kenalan yang bisa dijadikan calom pembeli potensial. Caranya??? Mudah, ya, tinggal minta sama pembeli kita yang sudah merasa puas untuk membagi referensi kenalannya yang mungkin membutuhkan barang dan servis kita. Jangan lupa minta izin untuk mencatat komentar positifnya sebagai testimoni dan jadikan itu sebagai pintu masuk menghubungi kenalan baru yang direkomendasikannya. Oh iya, untuk calonpembeli yang menolak mentah-mentah, bisa juga kita minta referensi teman dekat/saudaranya yang sekiranya berminat dengan barang kita.

   Jualan Hemat Plus Cepat? Ya, Pakai Internet   

   Orang muda zaman sekarang pati kenal internet dong, kecuali yang tinggalnya di pelosok banget yang tidak ada kode posnya dan bertetangga dengan Tarzan. Kalau kita biasa betah berjam-jam chatting, facebook-an atau twitter-an tidak jelas, bahkan browsing plus download yang "serem-serem", maka mulai sekarang karena yang nge-net adalah pengusaha muda harus bisa menyulap biaya nge-net menjadi investasi yang menghasilkan. Mau tahu caranya? Betul sekali, yaitu jualan produk kita lewat internet. Banyak sekali keuntungannya lho kalau bisa jualan via internet. Yang pertama, dalam dunia internet tidak ada yang namanya jam kantor atau buka toko. Yand ada 24 jam siap memberikan pelayanan jika ada yang menginginkan. Yang kedua, bisa diakses di seluruh dunia tidak kenal batas laut, darat, maupun udara, tanpa waktu tunggu, dan tanpa biaya transportasi. Hemat, kan? Yang terakhir tapi paling penting adalah resikonya sangatlah kecil jika dibandingkan dengan membuka toko sesungguhnya. Mengapa? Karena tidak perlu bayar sewa toko, listrik, plus tetek bengek tidak elas lainnya. Tapi tidak semudah itu lho, karena kalau tidak tepat caranya malah tidak akan ada hasilnya sama sekali. Sayang, kan? Nah, ini dia tips agar jualan via internet-nya sukses berat!

  Pakai yang Gratisan Dulu Saja... 

   Kalau sudah menentukan mau berjualan barang apa, baru kemudian tentukan media internet apa yang mau dipakai jualan. Di awal disarankan untuk memakai yang gratisan dulu sambil mengetes pasar dan meriset metode yang paling "menjual". Kita bisa pakai fasilitas gratis dari blog atau jejaring sosial untuk memasarkan produk kita, misalnya via facebook. Senjata utamanya adalah foto produk, karena foto yang menarik bisa meningkatkan "rangsangan" calon pembeli untuk ingin tahu dan akhirnya membeli. Pilih angle produk yang paling pas. Kalau produknya makanan atau minuman, maka pilihla angle yang membuat orang menelan ludah hanya dengan melihatmya. Kalau produknya barang yang dipakai, seperti baju atau tas, usahakan foto yang diambil ada yang memperagakan cara pemakaian agar customer bisa membayangkan jadinya prodduk kalau dipakai.

   Penataan Menentuksn Pembelian

   Kalau di sekolah kita dikenal istilah "posisi menentukan prestasi". Nah, kalau jualan via internet, penataan dengan ketertarikan orang untuk membeli sangatlah berpengaruh. Penataan produk bisa dilakukan dengan cara mengelompokannya berdasarkan kategori jika produk kita bermacam-macam. Tampilan produk selain foto yang eye catching plus nama produk juga harus dilengkapi dengan ulasan singkat mengenai spec dan keunggulan produk. Jangan lupa cantumkan harga produk. Usahakan selalu meng-up date secara rutin jika ada produk atau informasi terbaru.

   Persyaratan dan Prosedur Pembelian Harus Lengkap

   Prosedur pembelian hukumnya sangatlah harus ada. Jangan sampai ada calon pembeli yang sudah tertarik dengan produk kita tapi kebingungan cara memesan dan membelinya, kemudian illfill tidak jadi membeli. Rugi, kan? Pertama-tama, berikan penjelasan jika ada produk yang ready stock (pesan langsung diantar) ataupun produk yang preorder (pesan dulu baru dibuatkan). Kemudian terangkan cara pembayarannya, yaitu menggunakan jasa bank saja dan rekening yang dituju denganmekanisme konfirmasi jika sudah melakukan transfer. Berikutnya sebutkan jasa pengiriman yang kita pakai. Tambahkan pula tarif pengirimannya per daerah agar si pembeli dapat memperkirakan biaya total yang harus dikeluarkan sampai barang tiba di rumahnya.

   Woro-woro-in, Dong! 

   Sama denga toko konvensional ayng butuh dipromosikan agar pembeli tahu, kemudian mampir dan ending-nya membeli, tempat jualan via internet kita juga perlu di-woro-woro-in (baca: diumumkan) agar ramai dikunjungi orang. Caranya sangatlah mudah. Kita bisa dengan rutin memberi komen di multiply yang juga berjualan (jangan lupa cantumkan tempatjualan via internet kita) atau hanya sekedar memberitahukan teman-teman kita lewat YM, SMS, atau dinding facebook. Terakhir, buatlah link denga situs-situs keren yang ramai dikunjungi orang, tentunya kulo nuwun (baca: minta izin) dulu, ya. Promosikan produk dan website kita setiap hari dengan tiga waktu: jam 10 pagi, jam 12:30 siang, dan jam 4 sore, karena waktu-waktu itu padat-padatnya orang mengakses internet.

  Cepat Tanggap 

   Semua orang pasti tidak nyaman menunggu, termasuk calon pembeli kita di internet. Jika ada yang tertarik, maka biasanya mereka bertanya terlebih dahulu sebelum membeli. Toleransi menunggu jawaban biasanya tidak lebih dari 24 jam. Jika tidak ada respon dari kita, maka berhati-hatilah "toko sebelah" siap mengambil alih. Solusinya, sempatkan waktu untuk online setiap harinya minimal untuk menjawab pertanyaan bila ada dan menjawab konfirmasi transaksi uang pembeli atau penerimaan barang. Lebih baik cantumkan nomor Handphone yang isa dihubungi atau minimal di SMS. Layani dengan cepat jika ada pemesanan. Jangan biarkan pembeli menunggu. Buatlah mereka tersenyum puas.

   Waktunya Pakai yang Berbayar 

   Kalau sudahterbiasa jualan via internet, kita harus naik level ke yang berbayar. Pilih domain sendiri dan pakai nama yang mudah diingat (kalau bisa sesuai dengan branding/merk produk). Domain yang berbayar biasanya lebih dianggap "serius" daripada yang gratisan. Di samping itu, peringkatnya lebih tinggi di situs mesin pencari. Usahakan desain tampilannya menarik agar eye catching. Kalau kesulitan, beli saja buku panduan mendesain situs atau paling mudahnya minta tolong teman yang jago mendesain website. Jangan lupa tawar dengan harga "teman" lalu beri bonus ucapan terima kasih (heheh, keluar deh tabiat pedagangnya).



   Wow, materi yang sangat melelahkan. Semoga Bab 4 | Tidak menggunakan Modal Duit? Mana Mungkin... menjadi bekal kesuksesan kedepannya. Jangan lupa dengan orang disekitarmu yang mungkin juga memerlukan wawasan ini!

Salam Sukses!
Ada pertanyaan? Diskusikan dengan penulis atau pengguna lain
Tautan disalin ke papan klip!