Mari kenali software dan juga BIOS komputer Anda sekarang juga!!


Pengenalan Software Dasar Komputer

Selain hardware, sebuah sistem komputer juga harus memiliki perangkat lunak atau software. Perangkat lunak adalah sebuah sistem instruksi, umumnya berupa program yang dapat dijalankan di komputer. Progarm tersebut dapat ditulis dan dijalankan langsung pada komputer yang bersangkutan atau ditulis dan dijalankan pada komputer yang berbeda. Pada kasus kedua, program tersebut biasanya ditulis oleh seorang progammer kemudian disalinkan ke komputer lain. Di komputer lain tersebut, program di simpan dalam media penyimpanan seperti hard disk, disket, flash drive, dan sebagainya.

Di bab ini, akan dijelaskan mengenai software-software atau program-program yang wajib ada di dalam sebuah sistem komputer. Selain itu, dijelaskan pula program-progarm yang nantinya akan diinstalasi ke komputer rakitan Anda bergantung pada orientasi pengguna yang Anda tetapkan. 

A. BIOS

BIOS adalah singkatan dari Basic Input-Output System. Program ini adalah program dasar pengendali hardware komputer yang pertama kali dijalankan ketika komputer dijalankan. Fungsinya adalah untuk mengenali, mengecek kesiapan dan status, serta melaporkan status hardware yang terhubung dengan motherboard komputer. Setelah program BIOS berjalan barulah sistem operasi dibaca dari media penyimpanan yang telah dikenali oleh BIOS. Setelah sistem operasi dinuat dan dijalankan, kendali hardware akan diserahkan dari BIOS ke sistem operasi. Proses pembacaan sistem operasi dari media penyimpanan hingga dimuat dan dijalankannya dalam sistem komputer itulah yang disebut dengan istilah bootstrapping (biasa disingkat sebagai proses boot atau booting)

BIOS adalah program yang sangat penting karena inilah program paling dasar  yang dijalankan oleh komputer. Oleh karena itu, jika program BIOS rusak atau pengaturan BIOS yang disimpan dalam chip BIOS rusak, dijamin komputer Anda tak akan bisa berfungsi sebagimana mestinya. Tanda terjadinya gangguan pada BIOS atau pengaturan BIOS adalah komputer yang hanya bisa menyala (ditandai dengan berputarnya kipas CPU serta hard disk) tetapi tidak melakukan apapun, tidak menanggapi respon apapun, dan tidak menampilkan apapun di layar monitor.

a. Jenis-jenis BIOS

Ada jutaan model, merk, dan tipe motherboard di dunia. Masing-masing memiliki spesifikasi yang berbeda. Akan tetapi, pada umumnya, ada tiga BIOS yang sering dijumpai pada motherboard-motherboard umum. BIOS tersebut adalah BIOS dari American Megatrends Inc atau disingkat AMI, Award Modular, dan Phoenix Technologies.

Selain dari BIOS-BIOS di atas, sisanya adalah BIOS yang khusus dibuat oleh perusahaan komputer built-up atau komputer pabrikan. Umumnya, komputer-komputer pabrikan yang membawa merek seperti Dell, Hewlett-Packard, Acer, dan sebagainya merancang BIOS untuk sistem komputer mereka masing-masing. Bahkan, model yang berbeda dari merek yang sama bisa saja memiliki BIOS yang berbeda. Ini karena komputer pabrikan pada umumnya memang memiliki spesifikasi teknis yang tidak sama dengan komputer rakitan.

Komputer pabrikan adalah komputer predesigned, artinya komputer yang telah didesain khusus per modelnya dengan spesifikasi yang kaku. "Kaku" maksudnya tidak banyak yang dapat diubah dari spesifikasi komputer-komputer tersebut. Oleh karena itu, para pembuat komputer pabrikan dapat membuat BIOS yang khusus untuk tiap modelnya.

Ini jelas berbeda keaadannya dengan komputer rakitan. BIOS komputer rakitan harus mampu mengenal berbagai macam perangkat keras yang memiliki kemungkinan disambungkan dengan sistem komputer yang dia kendalikan. Maka dari itulah, BIOS komputer rakitan tidak banyak macamnya.

Untuk mengetahui BIOS apa yang digunakan oleh motherboard, Anda dapat melihat logo atau nama BIOS yang muncul pada saat komputer menampilkan layar POST. POST (Power On Self Test) adalah tes inisialisasi hardware yang dilakukan oleh BIOS pada saat komputer dinyalakan. Hasil tes tersebut ditampilkan dalam layar POST. Di layar POST Anda akan menemukan informasi tentang BIOS yang digunakan, jumlah memori yang terinstal di sistem, informasi spesifikasi dan jenis prosesor, serta informasi tentang media penyimpanan yang terpasang serta kartu grafis yang digunakan. Di layar POST ini pulalah BIOS menampilkan laporan jika ada hardware yang bermasalah atau tidak terdeteksi.



Gambar 1
Contoh layar POST BIOS dari BIOS American Megatrends, Inc. 
(AMI).

Pada contoh gambar diatas, BIOS yang digunakan adalah American Megatrends atau AMI. BIOS tersebut diprogram pada sebuah motherboard merek ASUS model P5KPL. Prosesor yang dijalankan adalah Pentium Dual Core E2180 yang masing-masing intinya bekerja pada kecepatan 2 GHz. Memori yang terpasang adalah sebuah DDR2 667 sebesar 3.584 MB yang dibulatkan menjadi 3,5 GB serta konfigurasi secara Dual-Channel.

Perhatikan pula bahwa untuk mengakses menu setup BIOS, Anda harus menekan tombol Delete (Del) sedangkan untuk mengakses menu boot device selection (pemilihan media penyimpanan untuk booting) gunakan tombol F8 (BBS Popup Menu).

b. Cara Setting BIOS

Untuk masuk ke menu setting BIOS, Anda cukup menekan tombol tertentu pada keyboard. Tombol tersebut disebut sebagai tombol BIOS setup. Akan tetapi, harap diperhatikan bahwa tidak semua BIOS memiliki tombol yang sama. Bisa saja Anda menemukan BIOS yang sama namun memiliki tombol yang berbeda.

Tombol setup BIOS yang umum digunakan adalah Delete. Akan tetapi, pada beberapa motherboard ada pula yang menggunakan tombol function (F1 - F12). Pada komputer pabrikan, kebanyakan menggunakan tombol Escape (Esc). Pada contoh yang diberikan pada subbab sebelumnya (BIOS AMI pada motherboard ASUS P5KPL), Anda harus menekan tombol Delete. Oleh karena itu, untuk lebih jelasnya, Anda dapat mengecek buku petunjuk motherboard masing-masing atau melihat petunjuk tombol apa yang ditekan untuk masuk menu Setup pada saat komputer sedang booting dan menampilkan layar POST BIOS.

Harap Anda perhatikan bahwa tampilan menu setting tiap BIOS bisa saja berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya, ada menu-menu yang pada umumnya ada di setiap BIOS. Menu tersebut adalah Basic Setting, Advanced Setting, dan Security Option. Maka dari itu, sekali lagi diingatkan, baca dan pahami buku petunjuk motherboard Anda tentang setting BIOS karena tiap motherboard memiliki BIOS yang berbeda, menu pun bisa berbeda. Jangan terapkan metode "nekat" dengan mencoba menguatik-atik sendiri setting BIOS karena akibatnya bisa fatal jika tidak sengaja mengubah pengaturan yang krusial.

1. Basic Setting

Di beberapa motherboard, pilihan ini dikenal juga sebagai Main Setting atau Standard Setting. Di pilihan ini, Anda akan menemukan pilihan pengaturan waktu, tanggal, serta pilihan aktivasi dan deteksi media penyimpanan deperti disket, hard disk, serta drive optikal. Biasanya, secara otomatis BIOS akan mendeteksi perangkat media penyimpanan Anda dan menampilkan status di sini. Jadi, jika anda ingin mengecek apakah suatu media penyimpanan, misalnya hard disk atau CD drive terdeteksi oleh komputer atau tidak, cukup lihat statusnya disini. Apabila Anda menemukan tulisan N/A (Not Available) atau Not Detected, atau semacamnya, itu tandanya perangkat media penyimpanan Anda rusak, tidak terdeteksi, atau ada kesalahan sambungan kabel (baik kabel interface data maupun kabel power).

2. Advanced Setting

Menu advenced setting adalah menu yang isinya paling beragam. Maka dari situ, sulit untuk dideskripsikan satu per satu apa saja yang terdapat di dalam menu ini. Sering kali, isi menu ini spesifik per motherboard atau BIOS yang bersangkutan. Akan tetapi secara umum, menu ini berisi pengaturan-pengaturan lanjutan tentang hardware yang dikendalikan oleh motherboard.


3. Security Options


Menu ini berisi pilihan pengaturan keamanan penggunaan komputer atau akses terhadap BIOS itu sendiri. Biasanya, di dalam menu tersebut Anda akan menemukan pengaturan kata kunci (password) untuk akses komputer serta akses ke BIOS. Dengan kata lain, Anda bisa mengunci komputer Anda dengan suatu kata kunci agar tak sembarang orang bisa menggunakannya. Anda pun bisa melindungi program setting BIOS dari tangan jahil agar tak mengubah-ubah isinya dengan kata kunci tersebut. Lebih lanjutnya, di beberapa motherboard dan BIOS tertentu, Anda pun bisa menemukan pengaturan tambahan yang disediakan oleh progammer BIOS yang bersangkutan.

4. Boot Options



Gambar 2
Menu boot options pada BIOS phoenix.

Boot options adalah pilihan yang mengatur drive yang Anda jadikan boot drive. Boot drive adalah media penyimpanan yang dibaca oleh sistem komputer ketika melakukan booting. Dengan kata lain, boot drive haruslah media penyimpanan sistem operasi yang dapat di-load ketika start-up.

Fungsi pengubahan boot options adalah ketika Anda ingin mengubah drive yang menyimpan sistem operasi. Ini berguna apabila Anda ingin mengakses sistem operasi lain dari hard disk Anda atau ketika Anda ingin menjalankan sistem operasi dari CD atau DVD. Sistem operasi yang dapat dibuka dari CD misalnya distro-distro Linux. Selain itu, pengubahan juga diperlukan ketika Anda ingin membuka setup instalasi sistem operasi dari CD.

c. Kode BIOS

Kode BIOS adalah kode-kode berbentuk audio atau visual yang dikeluarkan BIOS melalui alat keluaran seperti tampilan monitor atau speaker sebagai laporan status hardware yang diinisialisasinya. Kode BIOS dikeluarkan setelah BIOS melakukan inisialisasi hardware. Dari kode inilah Anda dapat menganalisis jika ada hardware sistem komputer Anda yang bermasalah.

Sekali lagi perbedaan antar-BIOS berlaku di sini. BIOS yang berbeda memiliki set kode video dan audio yang berbeda. Akan tetapi, tidak semua kode tersebut berbeda. Ada beberapa kode yang mudah dikenali karena hampir setiap motherboard menggunakan kode yang sama untuk menandakan masalah yang sama.


B. Sistem operasi

Sistem operasi adalah program terpenting kedua yang dijalankan di sistem komputer setelah BIOS. Sistem operasi adalah program dasar yang berfungsi mengendalikan hardware serta sebagai platform atau pondasi berjalannya program lain.

Sistem operasi yang paling populer adalah keluarga Windows dari Microsoft. Sistem operasi ini adalah yang paling dikenal oleh masyarakat indonesia sebagai sistem operasi yang wajib diinstalkan pada komputer mereka. Saking populernya, sebagian besar masyarakat hanya mengenal dan hanya ingin mempelajari Microsoft Windows sebagai sistem operasi komputer. Ini berlangsung sejak mulai populernya sistem operasi Windows 9x (diawali dengan Windows 95) yang dirilis pada tahun 1995.

Setelah suksesnya di tahun 1995, Microsoft kembali mengeluarkan lanjutan dari Windows dengan Windows 98. Windows ini tidak memiliki perbedaan tampilan yang jauh dengan versi sebelumnya (Windows 95).

Sistem operasi lainnya yang populer ditemukan di komputer-komputer PC adalah Mac OS dari Apple. Akan tetapi, karena Apple menjual sistem operasi ini khusus untuk komputer-komputer yang mereka produksi di bawah bendera merek Apple pula, sistem operasi ini nyaris tak pernah keluar dari lingkungan pengguna Apple. Dengan kata lain, Anda hampir tak akan menemukan komputer nonproduksi Apple yang menggunakan sistem operasi Apple. Anda dapat menemukan sistem operasi Mac OS pada laptop iMac.

Selain Windows dan Macintosh, dikenal pula sistem operasi yang bernama Linux. Linux sebenarnya bukan nama sistem operasi tetapi nama sebuah kernel. Kernel adalah metode komunikasi antara program dengan hardware komputer. Jadi, kernel adalah semacam perantara atau "makelar" antara program yang berjalan di dunia software (digital) dengan komputer yang berfungsi di dunia hardware (analog).

Kernel Linux diciptakan oleh Linus Torvalds, seorang hacker, progammer, dan system analyst. Dari sebuah kernel, Linux dikembangkan menjadi sebuah sistem operasi. Pada awalnya, seperti halnya DOS, pengoperasian Linux menggunakan CUI (character user interface). Pengguna harus mengetikkan perintah untuk sistem operasi dalam sebuah console. Para pengguna Linux pun membuat GUI untuk kernel Linux. GUI tersebut diintegrasikan dengan kernel dan jadilah sistem operasi Linux. Akan tetapi, karena Linux sendiri adalah comunity based project (proyek yang dilaksanakan dan berdasarkan pengembangan oleh suatu komunikasi), Linux memiliki banyak varian. Varian tersebut dikenal dengan istilah distribution atau disingkat menjadi distro.

Distro Linux adalah suatu paket sistem operasi yang berisi kernel Linux, driver-driver, GUI, serta program-program yang telah terintegrasi dalam satu installer. Ketika dipasang, installer distro Linux akan memasang semua aplikasi dan komponen sistem operasi yang dikemas di dalamnya. Itulah sebabnya, ketika sebuah distro Linux diinstal, beberapa program nonsistem operasi pun terbawa. Ini karena para pengembang telah mengintegrasikan program tersebut pada instalasi distro mereka.

Linux adalah sebuah contoh kolaborasi perangkat lunak open source dan gratis. Hampir semua distro Linux dapat diperoleh tanpa membayar. Anda cukup mengunduh file instalasi dari internet. Anda bebas menyalin file instalasi Linux dari teman, saudara atau siapapun lalu menginstallnya di komputer Anda tanpa takut dicap sebagai "pembajak". Anda bahkan boleh membongkar, memodifikasi, serta membuat distro baru dari distro yang sudah ada jika Anda sanggup.

Sayangnya, Linux masih dipandang sebelah mata oleh pengguna komputer diindonesia. Banyak yang menganggap bahwa Linux adalah sistem operasi yang rumit, merepotkan, dan hanya dimengerti oleh orang yang jago komputer saja. Oleh karena itu, banyak yang takut atau malas mempelajari pengguna sistem operasi masa depan yang menawarkan kebebasan untuk penggunannya serta tidak mengikat pengguna dengan berbagai lisensi mahal untuk program dan sistem operasi itu sendiri. 

C. Aplikasi Kantoran (Office Suite)

1. Aplikasi Office Era DOS

Di masa lalu, ketika komputer personal masih menggunakan Micosoft DOS sebagai sistem operasi, program atau aplikasi yang berjalan belum mendukung multi-tasking. Dengan begitu, pengguna komputer hanya dapat menjalankan satu program saja dalam satu waktu. Apabila pengguna harus berganti aplikasi, pengguna perlu menyimpan file, menghentikan program yang sedang berjalan, membuka program baru, baru bekerja dengan program tersebut. Jika pengguna harus berganti aplikasi lagi, dia harus melakukan hal yang sama berulang kali.



Gambar 3
Gambar tampilan wordstar di sistem operasi Dos.

Di masa ini, program untuk keperluan administrasi kantor belum mengenal konsep suite seperti yang ditawarkan Microsoft melalui Microsoft Office-nya. Di masa ini, umumnya satu program hanya diperuntukkan bagi satu fungsi atau keperluan. Sebagi contoh, orang mengenal Wordstar dan Wordperfect sebagai aplikasi word processor 'pengolah kata', Lotus 1-2-3 sebagai aplikasi pengolah data dalam bentuk spreadsheet, serta program dBase sebagai program pengolah data base. 

2. Microsoft Office dan Wordperfect

Setelah diperkenalkannya sistem operasi Microsoft Windows yang mendukung multitasking serta GUI (Graphical User Interface) yang lebih baik, diperkenalkanlah konsep WYSIWYG (What You See Is What You Get). Konsep ini memperkenalkan pengerjaan dokumen dengan menampilkan langsung pratayang dokumen seolah-olah dokumen tersebut telah jadi. Microsoft Office yang membawa konsep ini pada program-programnya mulai dikenal luas oleh para pengguna komputer. Setelah itu, secata turun-temurun, para pengguna komputer mengenal Microsoft Office sebagai aplikasi untuk "urusan pekerjaan".

Salah satu office suite yang lain, Wordperfect, diambil alih oleh Corel dan dikembangkan lebih lanjut. Pada akhirnya, Wordperfect menjadi pesaing Microsoft Office dipasar aplikasi kantoran.

3. Openoffice.Org dan Alternatif Microsoft Office

Microsoft Office dikenal sebagai program perkantoran yang disukai karena mudah dipelajari dan digunakan serta memiliki beragam fitur menarik untuk diberdayagunakan. Sayangnya, segala fasilitas tersebut harus didapat dengan harga yang tidak murah. Di Indonesia, yang masyarakatnya belum melek legalitas lisensi perangkat lunak hal ini tidak menjadi masalah karena praktik "pembajakan" perangkat lunak sudah menjadi hal biasa.

Akan tetapi, di negara lain yang hukum legalitas lisensinya ketat, banyak konsumen yang keberatan dengan harga Microsoft Office. Inilah yang menginisiasi beberapa pihak untuk mulai mengembangkan aplikasi alternatif dari Microsoft Office yang memiliki lisensi tidak berbayar atau setidaknya memiliki harga yang lebih ekonomis.




Gambar 4
Layar tampilan awal OpenOffice.org yang menampilkan pilihan aplikasi yang dibutuhkan.

Dari keinginan untuk mendapatkan sistem aplikasi perkantoran yang lebih ekonomis itulah, beberapa pihak berusaha membuat alternatif dari Microsoft Office. Salah satunya adalah OpenOffice.org.

Aplikasi Open Office.org adalah hasil pengembangan lebih lanjut dari sebuah office suite buatan StarDivision yang bernama StarOffice. Setelah Sun Microsystem mengambil alih-nya pada Agustus 1990, source code program tersebut dirilis ke publik dengan lisensi open-source. Tujuannya adalah meminimalisasi dominansi Microsoft Office di pasar program office suite.

Hingga kini, Microsoft Office telah merilis versi terbarunya, yaitu Microsoft Office 2010 sedangkan OpenOffice.org telah merilis versi 3.3 dan menjadi office suite alternatif yang mampu menggantikan Microsoft Office bagi para pemakai komputer yang ingin aplikasi perkantoran dengan harga ekonomis (gratis,bahkan).  



Ada pertanyaan? Diskusikan dengan penulis atau pengguna lain
Tautan disalin ke papan klip!